Adab Bertetangga Orang Melayu Banyuasin (OMB)

 


Orang Melayu Banyuasin (OMB) merupakan salah satu etnis di Indonesia yang memiliki budaya dan adat istiadat yang kaya. Salah satu nilai yang sangat ditekankan oleh masyarakat OMB adalah adab terhadap tetangga. Adab terhadap tetangga dianggap sebagai suatu kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap individu dalam masyarakat OMB.

Adab terhadap tetangga diawali dengan sikap saling menghormati dan memperhatikan. Individu dalam masyarakat OMB diharapkan untuk menghargai tetangganya tanpa memandang status sosial atau kekayaan. Sikap saling menghormati ini tercermin dalam banyak aspek, mulai dari cara berbicara, bertindak, hingga cara bergaul. Dalam berbicara, individu diharapkan untuk menggunakan bahasa yang sopan dan menghindari kata-kata yang kasar.

Selain itu, adab terhadap tetangga juga tercermin dalam bentuk bantuan. Masyarakat OMB memiliki prinsip bahwa tetangga adalah saudara yang harus saling membantu dalam kebaikan. Oleh karena itu, apabila ada tetangga yang membutuhkan bantuan, baik dalam hal materi maupun non-materi, maka individu dalam masyarakat OMB diharapkan untuk membantu dengan ikhlas dan tulus.

Adab terhadap tetangga juga tercermin dalam bentuk kerukunan dan persaudaraan antar tetangga. Individu dalam masyarakat OMB diharapkan untuk menjaga keharmonisan dan kedamaian antar tetangga. Apabila terjadi perselisihan antar tetangga, maka diharapkan untuk menyelesaikan masalah secara musyawarah dan mufakat, tanpa harus merugikan pihak lain.

Selain itu, adab terhadap tetangga juga tercermin dalam bentuk saling mengunjungi. Dalam masyarakat OMB, mengunjungi tetangga dianggap sebagai suatu bentuk kebersamaan dan persaudaraan. Oleh karena itu, individu dalam masyarakat OMB diharapkan untuk rajin mengunjungi tetangga dan berinteraksi dengan mereka.

Adab terhadap tetangga juga tercermin dalam bentuk kebersihan lingkungan. Masyarakat OMB memiliki prinsip bahwa kebersihan lingkungan merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, individu dalam masyarakat OMB diharapkan untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan cara tidak membuang sampah sembarangan dan merawat lingkungan sekitar.

Selain itu, adab terhadap tetangga juga tercermin dalam bentuk menghargai waktu. Individu dalam masyarakat OMB diharapkan untuk menghargai waktu tetangganya dan tidak mengganggu mereka pada waktu yang tidak tepat. Oleh karena itu, apabila ada keperluan yang membutuhkan waktu tetangga, maka diharapkan untuk meminta izin terlebih dahulu.

Adab terhadap tetangga juga tercermin dalam bentuk penghormatan terhadap kepercayaan dan agama. Masyarakat OMB memiliki prinsip bahwa setiap individu memiliki hak untuk memeluk agama dan kepercayaannya masing-masing. Olehkarena itu, individu dalam masyarakat OMB diharapkan untuk menghormati kepercayaan dan agama tetangganya, serta tidak memaksakan pandangan atau keyakinan pribadi pada mereka. Individu juga diharapkan untuk menjaga kerukunan antar umat beragama dan tidak memicu konflik atau perpecahan berdasarkan perbedaan agama atau kepercayaan.

Selain itu, adab terhadap tetangga juga tercermin dalam bentuk menjaga privasi. Individu dalam masyarakat OMB diharapkan untuk menghormati privasi tetangganya dan tidak mengganggu kehidupan pribadi mereka tanpa seizin atau permisi. Oleh karena itu, diharapkan untuk tidak melakukan hal-hal yang mengganggu ketenangan tetangga seperti membuat kebisingan atau mengintip ke rumah tetangga.

Adab terhadap tetangga juga tercermin dalam bentuk menjaga keamanan. Individu dalam masyarakat OMB diharapkan untuk saling menjaga keamanan antar tetangga, baik dari ancaman kejahatan atau bencana alam. Oleh karena itu, diharapkan untuk melapor atau memberi tahu tetangga apabila ada kejadian yang mencurigakan atau perlu bantuan dalam situasi darurat.

Terakhir, adab terhadap tetangga juga tercermin dalam bentuk menghormati orang tua atau tetua. Orang tua atau tetua dalam masyarakat OMB dihormati dan dianggap sebagai sumber kebijaksanaan dan petunjuk bagi generasi yang lebih muda. Oleh karena itu, individu dalam masyarakat OMB diharapkan untuk menghormati orang tua atau tetua tetangganya dan menghargai nasihat dan pandangan mereka (***)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama