Dalam ansemble
alat musik Kelentangan Banyuasin, setiap alat musik membawa beban simbolik yang
mendalam yang mencerminkan makna dan nilai dalam budaya Banyuasin. Ketika
alat-alat ini digabungkan dalam harmoni musik, mereka menciptakan refleksi dari
harmoni dan keselarasan yang diharapkan dalam masyarakat Banyuasin. Ensemble
ini menjadi simbol yang hidup dan bernapas dari nilai-nilai budaya dan
identitas yang kuat yang dianut oleh masyarakat Banyuasin.
Alat musik
utama, Kelentangan Mahang, menggambarkan akar budaya dan ketahanan masyarakat
Banyuasin. Kayu mahang yang digunakan menciptakan simbol kekuatan alam dan pertanian
yang berpusat di daerah ini. Ini adalah pengingat akan koneksi yang mendalam
antara masyarakat dan sumber daya alam mereka.
Rebana
mewakili nilai-nilai spiritual dan keagamaan dalam budaya Banyuasin. Dalam
permainan rebana, terdapat nuansa keagamaan yang dalam yang mencerminkan
peranan agama dalam kehidupan masyarakat. Rebana adalah simbol spiritualitas
yang mendalam dalam perayaan dan kegiatan budaya.
Ketipung
membawa elemen ritmis dan dinamis dalam ensemble ini, menciptakan perasaan
keseimbangan dan harmoni dalam komposisi musik. Ini mencerminkan upaya bersama
untuk mencapai keseimbangan dalam kehidupan sehari-hari, serta simbol kerja
sama kolektif yang sejalan.
Gong adalah
simbol yang mendalam dalam budaya Asia Tenggara, dan dalam konteks Kelentangan
Banyuasin, itu melambangkan harmoni dan rasa kebersamaan. Suara gong yang
berdentang menciptakan ikatan yang kuat antara anggota masyarakat dan
mencerminkan pentingnya kerja sama dan kesatuan.
Gong kecil
(bonang) adalah simbol peran individu dalam komunitas. Meskipun bonang relatif
kecil, perannya sangat penting dalam menciptakan kesatuan dan harmoni dalam
ensemble. Ini mencerminkan nilai-nilai yang berpusat pada individu yang saling
mendukung dalam mencapai tujuan bersama.
Simbolisme ansemble
ini juga mencerminkan nilai-nilai budaya dalam kehidupan sehari-hari masyarakat
Banyuasin. Mereka mencapai keselarasan dan keseimbangan dalam kehidupan
sehari-hari mereka, yang tercermin dalam musik ini. Ensemble ini juga menjadi
simbol perayaan dalam budaya Banyuasin, menandai momen kebahagiaan dan perayaan
dalam komunitas mereka.
Dalam
konteks yang lebih luas, Kelentangan Banyuasin adalah simbol keberlanjutan
budaya. Melalui pengajaran dan pembelajaran, alat musik ini diwariskan dari
satu generasi ke generasi berikutnya. Ini adalah bukti keyakinan masyarakat
bahwa budaya mereka akan terus hidup dan berkembang dalam masa depan. Ensemble
ini juga mencerminkan komitmen masyarakat Banyuasin untuk menjaga dan
menghargai budaya mereka sendiri serta menghormati dan memahami akar budaya dan
sejarah mereka (***)
Posting Komentar