Tak kan Melayu Hilang di Bumi, Bumi Bertuah Negeri Beradat


 
Petuah Hang Tuah, "Tak kan Melayu Hilang dibumi, Bumi bertuah Negeri beradat," menjadi landasan dalam menggambarkan nilai-nilai etika dan budaya pergaulan orang Melayu, termasuk juga bagi Orang Melayu Banyuasin (OMB), yang telah memberikan pengaruh positif dalam pergaulan antarwarga Indonesia. Di tengah arus modernisasi dan perubahan sosial yang pesat, penting untuk merenungkan kebijaksanaan yang terkandung dalam petuah tersebut.

Budaya sopan-santun, yang merupakan inti dari etika pergaulan Orang Melayu, telah menjadi semakin langka dalam masyarakat saat ini. Kita sering melihat kebiasaan sopan-santun diabaikan, terutama di lingkungan perkotaan. Oleh karena itu, perlu ada upaya serius untuk memulihkan dan memperkuat ajaran-ajaran luhur ini, sehingga dapat menjadi landasan moral bagi generasi mendatang.

Sopan-santun dalam budaya Melayu Banyuasin tidak hanya mencakup aspek tata krama verbal, tetapi juga tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Ini mencakup saling menghormati, menjunjung tinggi nilai-nilai keluarga, dan peduli terhadap sesama. Budaya ini mencerminkan prinsip kebersamaan dan gotong royong yang telah menjadi bagian integral dari budaya Indonesia.

Pentingnya memelihara dan meneruskan petuah Hang Tuah ini menjadi semakin jelas ketika kita melihat bagaimana nilai-nilai tradisional ini dapat menjadi pondasi kuat dalam membangun masyarakat yang beradab. Melalui budaya sopan-santun, kita dapat menciptakan lingkungan yang harmonis dan damai, di mana setiap individu merasa dihormati dan diterima.

Selain itu, etika pergaulan yang baik juga berperan penting dalam menjaga kekayaan budaya dan kearifan lokal. Orang Melayu Banyuasin memiliki warisan budaya yang kaya, termasuk seni, musik, dan tradisi kuliner yang unik. Dengan menjaga etika pergaulan yang baik, kita dapat memastikan bahwa warisan ini tetap hidup dan berkembang untuk dinikmati oleh generasi mendatang.

Pergaulan yang beretika juga berdampak positif pada pembangunan masyarakat. Ketika orang-orang saling menghormati dan bekerja sama, berbagai masalah sosial dapat diatasi lebih efektif. Ini menciptakan peluang untuk membangun masyarakat yang adil, inklusif, dan berkeadilan.

Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk merenungkan kembali petuah Hang Tuah, "Tak kan Melayu Hilang di Bumi, Bumi bertuah Negeri beradat," dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Etika pergaulan Orang Melayu Banyuasin adalah bagian berharga dari warisan budaya Indonesia yang harus dijaga dan dilestarikan. Dengan melibatkan diri dalam praktik-praktik sopan-santun ini, kita dapat berkontribusi pada pembentukan masyarakat yang lebih baik, lebih santun, dan lebih beradab bagi generasi mendatang (***) 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama