Kuliner tradisional Melayu Banyuasin mencerminkan warisan budaya yang kaya, dipengaruhi oleh sejarah dan geografi wilayah Banyuasin, sebuah kabupaten di Sumatera Selatan yang terkenal dengan Sungai Banyuasin. Masyarakat Melayu Banyuasin, bagian dari kelompok etnis Melayu, memiliki masakan yang berbagi kemiripan dengan Palembang, tetapi juga menampilkan keunikan lokal.
Latar Belakang Sejarah dan Pengaruh Budaya
Banyuasin memiliki sejarah yang kaya, berakar pada kerajaan Melayu kuno, dengan Sungai Banyuasin sebagai sumber kehidupan utama yang menyediakan ikan dan sumber daya akuatik. Wilayah ini dipengaruhi oleh Palembang, ibu kota Sumatera Selatan, yang terkenal dengan warisan kuliner seperti pempek dan tekwan. Interaksi dengan pedagang Tionghoa, India, dan Arab juga meninggalkan jejak, terlihat dari penggunaan rempah-rempah dan teknik memasak seperti penggunaan daun pisang untuk mengukus.
Menurut Wikipedia: Kabupaten Banyuasin, Banyuasin adalah pemekaran dari Kabupaten Musi Banyuasin berdasarkan UU No. 6 Tahun 2002, dengan luas 11.875 km² dan penduduk yang mencakup suku Melayu Pesisir serta Jawa, Madura, Bugis, dan Bali. Pengaruh ini terlihat dalam masakan, yang mencerminkan akulturasi budaya.
Bahan Pokok dan Hidangan Populer
Nasi adalah bahan pokok utama, sering disajikan sebagai nasi minyak, nasi dimasak dengan ghee dan rempah seperti kunyit dan kayu manis, memberikan warna emas dan aroma harum. Menurut Wikipedia: Malay cuisine, nasi minyak biasanya disajikan dalam acara khusus, mencerminkan kemakmuran.
Ikan dan makanan laut, seperti ikan gabus (snakehead) dan lele (catfish), sangat penting karena kelimpahan sungai. Tepung sagu digunakan untuk membuat pempek, kuliner yang dibentuk berbagai macam seperti lenjer (silinder) atau kapal selam (diisi kuning telur), kemudian direbus atau digoreng, disajikan dengan cuko, saus manis-pedas dari gula aren, cuka, bawang putih, dan cabai.
Tekwan, menurut Authentic Recipe of Tekwan, adalah sup bola ikan dengan kuah berbasis udang atau ikan, diberi rempah seperti lengkuas dan sereh, disajikan dengan mi, sayuran, dan taburan bawang goreng. Nasi minyak, seperti dijelaskan Palembang cuisine - Wikipedia, menunjukkan pengaruh India melalui penggunaan ghee.
Spesialisasi Lokal
Banyuasin memiliki hidangan unik, seperti tabel hidangan berikut:
No. | Nama Hidangan | Deskripsi |
---|---|---|
1 | Sayur Rampai Talang | Sayur dari hasil kebun seperti singkong, jantung pisang, terong, dan batang talas, dimasak dengan rempah seperti lengkuas, bawang putih, kunyit, cabai, dan asam jawa. |
2 | Tenewen Rangu | Dibuat dari jamur pohon karet, dipukul ringan, dicampur adonan telur dengan garam, cabai hijau, dan kunyit. |
3 | Bekasam Udang | Udang difermentasi dan dihancurkan, difermentasi seminggu, rasa segar dan asam ringan, tahan lama. |
4 | Kue Engkok | Camilan berbasis tepung terigu berbentuk angka 8, lembut dan gurih dengan santan, bisa dilapisi gula meleleh untuk rasa manis. |
5 | Asam Pedas Burung Punai | Burung punai hijau dimasak dengan rempah pedas-asam, berwarna kuning dari kunyit, segar dan cocok dengan nasi. |
6 | Pede Ikan Gabus | Ikan gabus digoreng dengan bawang merah dan cabai rawit hijau, rasa pedas dan enak, mendorong makan lebih banyak nasi. |
Hidangan ini menunjukkan kreativitas lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam, seperti jamur karet untuk tenewen rangu, yang mungkin tidak ditemukan di wilayah lain.
Teknik Memasak dan Rempah-Rempah
Teknik memasak tradisional mencakup merebus untuk sup seperti tekwan, menggoreng untuk pempek, mengukus dengan daun pisang untuk menjaga rasa, memanggang untuk sate, dan memasak lambat untuk kari. Santan sering digunakan, menambahkan kaya rasa, seperti dalam celimpungan, yang memiliki kuah santan kental dengan kunyit, lada, dan daun salam, menurut 10 Best Palembang Dishes.
Rempah seperti kunyit, lengkuas, sereh, cabai, bawang, dan asam jawa menciptakan keseimbangan rasa manis, asam, asin, dan pedas. Ini terlihat dalam cuko pempek, yang menggabungkan gula aren dan cuka untuk rasa khas, menurut Authentic Recipe of Pempek Kapal Selam.
Peran Makanan dalam Upacara Adat
Makanan memegang peran sentral dalam upacara adat Melayu, seperti pernikahan dengan kenduri, yang menampilkan nasi minyak untuk simbol kemakmuran, serta pempek dan tekwan. Menurut Malay Traditional Ceremonies, dalam upacara bertindek telinga (menindik telinga anak perempuan), hidangan seperti nasi minyak dan kari ayam disajikan. Festival seperti Hari Raya Aidilfitri melibatkan rendang, ketupat, dan kue manis, mencerminkan nilai budaya dan agama, seperti dijelaskan Malaysia - Culture, Cuisine, Traditions.
Pelestarian dan Pengaruh Modern
Upaya pelestarian dilakukan melalui kelas memasak dan festival kuliner, seperti yang terlihat dalam Asian Inspirations: 10 Interesting Malay Customs and Traditions, yang menekankan pentingnya menjaga resep tradisional. Pariwisata mendorong restoran menawarkan variasi modern, seperti pempek dengan presentasi baru, sementara media sosial membantu mempromosikan kuliner, menurut observasi pada platform seperti Instagram dan blog kuliner.
Kuliner tradisional Melayu Banyuasin adalah cerminan identitas budaya, dengan hidangan seperti pempek dan nasi minyak yang kaya akan sejarah dan tradisi. Dengan upaya pelestarian dan adaptasi modern, masakan ini terus hidup, menjaga warisan untuk generasi mendatang.
Catatan Rujukan:
Posting Komentar